8/27/2012

No Title

Akhir-akhir ini saya tidak punya motivasi untuk menelurkan "sebuah tulisan"
karena hakikatnya saya tidak berbakat dalam bidang itu. tapi, sebuah pernyataan menjadikan saya membuka mata lebih lebar. bahwa bakat bukan hal yang tercipta sendiri. tapi di ciptakan. seperti bakat keturunan, itu adalah kebiasaan. penjelasan seperti ini banyak memakan waktu. jadi saya stop sampai di sini saja, karena saya memang tidak berniat untuk membahas " Apa itu Bakat".

Sedari dulu, sejak saya jaman SMA (2tahun yang lalu). Guru saya selalu menyerah kalau mengajari saya soal materi, karena beliau bilang saya paling lambat kalau bicara soal materi. entah itu ada kaitannya dengan ketidak"matre"an saya kepada Materi, atau entah bagaimana mengingat (kata orang, red) Perempuan jaman sekarang banyak yang matre alias Mata Duitan. tapi, saya rasa Mantan Guru Sma saya dulu tidak bermaksud untuk mengarahkan pembicaan kami mengenai "matre" tapi barangkali berkaitan dengan penyampaian pembelajaran secara "tertulis" (lihat, cara menulis saya ribet,kan? -_-)

beliau kata (Guru saya) "kamu lebih cocok bekerja di lapangan". sejenak saya memikirkan masukan dari Guru saya tersebut. berkali-kali memutar otak, saya tidak menemukan kaitan antara "Materi" dan "Lapangan" entah karena saat itu saya bodoh atau memang tulalit dalam berpikir. hingga pertengahan kelulusan saya baru menyadari apa yang Guru saya maksud.

intinya adalah " Praktek/Langsung dan Materi/tak langsung"
maksudnya, secara perihal yang pertama sedari dulu saya selalu lebih cepat mengerti jika Guru memberi penjelasan pembelajaran secara praktek atau langsung di terangkan di papan tulis. beda dengan Materi, saya harus membuka buku berkali-kali supaya saya lebih cepat mengerti.

coz there's 3 bentuk penyerapan informasi pada manusia :
- Praktek
- Materi
- Materi dan Praktek

ada orang yang bisa mengerti hanya dengan membaca (materi), dan hanya dengan praktek (seperti saya), atau dengan ke-22nya alias Materi dan Praktek. tapi kejeniusan tidak ditentukan oleh bentuk penyerapan macam ini. this tergantung pada daya pemikiran masing-masing orang tersebut.

pernah dengar kalimat ini? " tidak ada orang bodoh yang ada hanya orang Malas"

yah, itu seratus persen benar. karena Allah subhana' wa ta'ala menciptakan sebaik-baiknya makhluk (manusia)

kebodohon itu berasal dari sifat malas, hingga terciptalah definisi bodoh. bodoh - yang tak tahu apa-apa.
sifat malasnya menjadikan pikiran dan akalnya melemah. tentu saja lemah dan malas berpikir itulah yang membuatnya bodoh. ibarat pedang yang tak di asah lama-lama akan menjadi tumpul dan tak tajam.

sampai disini saya jadi tak leluasa berfikir, karena tulisan ringkas saya tentang "materi" telah merembes kemana-mana. kadang hal yang membuat saya terhenti menulis karena sugesti dalam diri saya yang menyatakan bahwa saya tidak berbakat menulis. namun, agaknya postingan kali ini menampar diri saya sendiri. bahwa cara pemahaman saya yang salah juga berpengaruh dengan hal-hal yang saya putuskan.

jadi, kawan ..
sugesti dirimu. tidak ada yang tak bisa didunia ini kecuali sekehendak Allah.
jika kau punya mimpi yang mungkin membuatmu berpikir "its Impossible" tolong HAPUS pernyataan itu.
karena " Kun Fayakun" selalu bermuara pada Hamba-Nya yang berusaha. がんばって!!

#Ganbatte!
 

~a thousand dreams.~ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea