Yay!
Taba~
- Anime (1)
- Belajar (5)
- Buku (2)
- Cerpen (1)
- Islam (28)
- Khilafah (1)
- Lirik Lagu (17)
- Manga (2)
- Muhasabah Cinta (11)
- Mukjizat Sholat Dan Doa (8)
- Muslimah (22)
- Pengetahuan (5)
- Profile (4)
- Sand in Box (29)
- Tafaqqur (18)
- Tausiyah (52)
- 日記 (108)
Karenda
Mainichi~
-
►
2014
(5)
- ► September 2014 (1)
- ► Februari 2014 (3)
- ► Januari 2014 (1)
-
►
2013
(12)
- ► Desember 2013 (1)
- ► September 2013 (1)
- ► April 2013 (1)
- ► Februari 2013 (3)
- ► Januari 2013 (4)
-
▼
2012
(63)
- ► Desember 2012 (2)
- ► Oktober 2012 (2)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (8)
- ► April 2012 (10)
- ► Maret 2012 (7)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (20)
-
►
2011
(176)
- ► Desember 2011 (16)
- ► November 2011 (12)
- ► Oktober 2011 (28)
- ► September 2011 (15)
- ► Agustus 2011 (11)
- ► April 2011 (5)
- ► Maret 2011 (10)
- ► Februari 2011 (26)
Chat-to~
5/29/2012
Obrolan Ringan Dengan Sang Ibu.
Beberapa minggu yang lalu saya dapat tugas dari kantor untuk keluar kota, kebetulan kendaraan yang saya pilih adalah bus patas AC.
Di samping saya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Sekedar basa-basi saya menyapa ibu yang duduk di samping saya, dan tak lama kita pun larut dalam obrolan ringan.
"Ibu mau ke Bandung ya.....Kok sendirian saja, emangnya bapak nggak mengantarkan ya....
" Iya, Nak....! Suami saya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu....
"Ooooo....maaf ya bu kalau perkataan saya menginggatkan meninggalnya bapak,
"Oh ndak papa nak...!
" Terus kalau boleh tau Ibu, ada acara apa pergi ke Bandung ?" tanyaku.
"Oh... saya mau ke Bandung mo kondangan tempat saudara yang kebetulan ngawinin anaknya terus lanjut ke Jakarta "connecting flight" ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua", jawab ibu itu.
" Wouw... hebat sekali putra ibu" jawabku
Sejenak aku terdiam dan merenung.
Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu saya melanjutkan pertanyaan.
" Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??
Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??"
Oh ya tentu " si Ibu bercerita :"Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang."
Sayapun terdiam mendengar penuturan si ibu ini, hebat ibu ini.....kata saya, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.
" Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??"
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, " anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak". Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar."
Dengan sedikit guyonan, ku segera menyahut, "Maaf ya Bu..... kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani "??
Do you want to know the answer??????...
Please scroll....
.
.
.
.
...Please scroll
.
.
.
........Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
" Ooo ...tidak, tidak begitu nak....Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani"
Bagai di sambar petir di siang bolong setelah saya mendengar jawaban dari si ibu ini....
Today's lesson : Everybody in the world is important. Open your eyes. ...your heart....your mind....your point of view because we can't make summary before reading "the book "completely.
A wise man said...The more important thing is not WHO YOU ARE But WHAT YOU HAVE DONE
Matur Nuwun Ibu....
Dengan cerita yang Ibu sampaikan menggugah alur logika saya untuk selalu menginggat akan kebaikan-kebaikan kakakku....
-Embah Marjani- days