Pernah menonton film "PIRATES OF THE CARRIBEANS ?"
Saya
yakin, 80% keatas member EOC pasti sudah pernah menonton film ini. Dan di dalam
film tersebut ada salah satu tokoh legendaris selain Captain Jack Sparrow,
yaitu : CAPTAIN BARBAROSSA.
KETAKUTAN
ORANG EROPA TERHADAP CAPTAIN BARBAROSSA
Pada
abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara yang
disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda dalam dunia
‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang sangat ditakuti orang-orang
Eropa pada zamannya. Kebiasaannya ialah membajak barang-barang berharga yang
diangkut oleh kapal-kapal milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut
Mediterania. Awak kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena
melawan atau hidup dengan menyerah secara sukarela.
Siapakah
sebenarnya Barbarossa yang sangat ditakuti oleh orang-orang Eropa selama
berabad-abad itu? Mengapa hingga zaman sekarang nama itu terus menghantui benak
dan pikiran mereka?
ASAL
MULA TERKENAL MENJADI CAPTAIN BARBAROSSA
Barbarossa
bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan
dari kata barber (janggut) dan rossa (merah). Jadi Barbarrossa berarti janggut
merah. Barbarossa merupakan julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa
kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki. Kedua kakak beradik ini
hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan
Turki.
Pada
suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal milik keluarga mereka diserang secara
brutal oleh kapal militer Knight of Rhodes. Dalam peristiwa ini, adik bungsu
Aruj dan Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan Khairuddin sangat terpukul dengan
kematian adik bungsu mereka. Sejak saat itu, mereka melakukan aksi bajak laut
kepada semua kapal-kapal militer milik kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi
mereka sangat menggemparkan dan membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj
dan Khairuddin pun kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates
karena keduanya berjanggut merah.
Kaum
Eropa menyebut Barbarossa sebagai bajak laut, meskipun tidak ada bendera hitam
dan tengkorak yang menjadi simbol bajak laut. Bendera yang dipasang Aruj dan
Khairuddin di kapal mereka adalah sebuah bendera berwarna hijau berisi
kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib wa basysyiril mu’miniin, ya
Muhammad, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar dan bintang segi enam
Yahudi (Bintang David). Awak kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri
atas orang-orang Islam dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa
orang Yahudi.
MISI
JIHAD CAPTAIN BARBAROSSA
Pada
tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah Khilafah
Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas pasukan gabungan
Aragon & Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan Andalusia ini, jutaan orang
Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang dipimpin Raja Ferdinand II dari
Aragon.
Peristiwa
itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan Khairuddin menjadi misi Jihad Islam.
Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor, mereka kemudian
menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari Spanyol ke Afrika utara (Maroko,
Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka membangun basis pertahanan laut di
Aljazair untuk menghadang gelombang serangan Pasukan Salib dari jalur Afrika
Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah
Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa
bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena prestasi
mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan Khairuddin sebagai
Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah Islamiyyah untuk membenahi
Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang amburadul.
Pada
tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan) untuk
melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian menyerahkan
pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara. Lalu ia memimpin
pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat pilu karena ia malah
berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim. Akibatnya ia kurang
berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. Aruj sempat lolos, namun banyak
pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan emosionalnya dengan anak buahnya,
Aruj kembali ke Tlemcen untuk bertempur dan ia gugur dalam pertempuran
tersebut.
PERANG
DENGAN KERAJAAN SPANYOL
Dengan
gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah beralih ke
tangan Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di Laut Tengah
telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya, Spanyol mengirim 20.000
tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun terjadi, namun Khairuddin
berhasil menghajar pasukan laut tersebut.
Guna
meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman utama
Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I agar kekuasaan
Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I pun setuju. Pada 1519,
Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey (Bakhlair Baik) atau wakil
Khalifah untuk wilayah Aljazair dan sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga
ditugasi memimpin pasukan pasukan elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan
Janissary.
Dalam
masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan banyak
penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7 kali
pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol yang diburu
bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salib Iblisnya.
Pertengahan
dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah
Sulaiman I berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat bersamaan,
Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga berhasil mengontrol
lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya. Kondisi ini membuat Pasukan
Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh keliling.
Dalam
suasana putus asa, pada tahun 1529 di pulau Penon, Spanyol menembakkan meriam
ke menara masjid saat Adzan sedang berkumandang. Maka terjadilah peperangan
hebat di Penon dan setelah 20 hari pulau tersebut berhasil dikuasai kembali
oleh Khairuddin. Sementara di daratan, Sulaiman I membombardir Wina (Ibukota
Austria) dengan dua kali serangan namun keduanya gagal. Pasukan Islam yang
mundur dari pertempuran meninggalkan beberapa karung kopi yang kemudian
mengubah aturan Paus Roma yang sebelumnya mengharamkan minuman yang biasa
diminum kaum muslim itu. Kemudian mereka menyebut minuman itu sebagai dengan
nama cappuccino.
Pada
tahun 1535 Pasukan Salib Gabungan Spanyol dan Genoa di bawah pimpinan Charles V
dan Andrea Doria (Knight of Malta) menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000
orang pasukan dan 500 kapal. Pertempuran pun berjalan tidak imbang hingga
Tunisia pun jatuh ke tangan Spanyol. Pada tahun-tahun selanjutnya, Khairuddin
Sang Barbarossa mengalami banyak kekalahan. Namun ia berhasil menduduki
kepulauan Beleares dan merampas kapal-kapal Portugis dan Spanyol di selat
Gibraltar.
Tahun
1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang Preveza yang saat itu
merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria memimpin 40 kapal dan
Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan kecerdikannya, Barbarossa
memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak Pasukan Andrea Doria di tengah
untuk kemudian membombardir armada Andrea Doria habis-habisan. Andrea Doria dan
armada lautnya pun lari dari pertempuran. Walau begitu, Khairuddin tak
mengejarnya karena ia tak ingin berperang di laut lepas, mengingat kapal-kapal
armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih canggih. Apalagi ia hanya
memimpin 20 kapalTahun 1565, dalam usia senja, Khairuddin Barbarossa memimpin
pasukan untuk merebut Malta dari tangan Knight of St. John. Namun dalam
pertempuran itu, Khairuddin gugur. Kemudian Khairuddin dimakamkan di Istanbul.
Di dekat kuburannya didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya. Hingga
kini makam tersebut masih terawat untuk menjadi bukti kepahlawanan Khairuddin
alias Barbarossa yang namanya masih ditakuti bangsa Eropa hingga zaman
sekarang.
sumber :