Yay!
Taba~
- Anime (1)
- Belajar (5)
- Buku (2)
- Cerpen (1)
- Islam (28)
- Khilafah (1)
- Lirik Lagu (17)
- Manga (2)
- Muhasabah Cinta (11)
- Mukjizat Sholat Dan Doa (8)
- Muslimah (22)
- Pengetahuan (5)
- Profile (4)
- Sand in Box (29)
- Tafaqqur (18)
- Tausiyah (52)
- 日記 (108)
Karenda
Mainichi~
-
►
2014
(5)
- ► September 2014 (1)
- ► Februari 2014 (3)
- ► Januari 2014 (1)
-
►
2013
(12)
- ► Desember 2013 (1)
- ► September 2013 (1)
- ► April 2013 (1)
- ► Februari 2013 (3)
- ► Januari 2013 (4)
-
►
2012
(63)
- ► Desember 2012 (2)
- ► Oktober 2012 (2)
- ► September 2012 (3)
- ► Agustus 2012 (8)
- ► April 2012 (10)
- ► Maret 2012 (7)
- ► Februari 2012 (4)
- ► Januari 2012 (20)
-
▼
2011
(176)
- ► Desember 2011 (16)
- ► November 2011 (12)
-
▼
Oktober 2011
(28)
- Perih Itu Mengoyak Hati
- Lunch
- DAN RINDU ITU PUN TERTEBUS...
- Gagalnya Usaha “Menghapus” Islam dari Jawa
- SINARAN HATI
- Night Note's
- Sleep Again *bah!
- Air Mata Seorang Ayah
- Keajaiban Doa Ditengah Cobaan
- Albert Einsten
- Forgive me.
- Sleep
- Ramen-mei
- Keep SmiLe. .!
- Woman is Jewel
- Tomodachi
- Selintas Tentang Origami
- Hidup III
- Ujian
- HIstory
- Loved
- 2 keping HATI
- Tobat
- Nano2
- Sadar
- Semangat Pagi
- Cara Mengganti Fhoto Profil Blog. ( Newbie Blogger )
- Sekeping
- ► September 2011 (15)
- ► Agustus 2011 (11)
- ► April 2011 (5)
- ► Maret 2011 (10)
- ► Februari 2011 (26)
Chat-to~
10/26/2011
Air Mata Seorang Ayah
Hari ini saya membuka email, hati saya terasa tersentak. Air mata mengalir tak tertahan. Setiap baris kalimatnya saya baca. Kata-katanya menghunjam dihati bahkan mengoyak kelubuk yang paling dalam. Beliau menuturkan sebagai berikut. 'Mas Agus, putra saya meninggal dunia di usianya 2 tahun. tepat satu hari sebelum hari kelahirannya. Hari Ahad ketika saya libur, seharian kami bermain. Saya, istri dan anak bercanda seolah tiada mengerti apa yang akan terjadi. Badannya panas tiba-tiba, siang itu juga saya membawanya ke dokter. Tidak ada perkembangannya. Malamnya kembali saya membawanya ke Rumah Sakit dan anak saya yang sekecil itu harus diinfusnya dan mendapatkan oksigen. Sampai anak saya koma dan akhirnya tiada. Air mata saya tertumpah. Isak tangis tak bisa saya tahan. Saya memeluknya dan mencium wajahnya. Saya katakan pada, 'Sayang, ayah selalu mencintaimu. Kembalilah padaNya. Ayah ikhlaskan kamu..sayang.'
Dikalimat beliau selanjutnya ada kata-kata yang begitu indah namun terasa sebuah kepedihan dihati yang teramat dalam dan sebuah renungan bagi kita sebagai orang yang beriman, 'Saya yakin Mas Agus Syafii. musibah dengan meninggalnya anak saya ini adalah ladang peningkatan iman dan taqwa saya dan istri saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya selalu ingat hadist Nabi yang sering Mas Agus kutip. 'Sungguh menakjubkan orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik bagi dirinya. Dalam hal ini tidak akan terdapat melainkan orang yang mukmin. Apabila ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur karena hal itu baik untuknya. Dan apabila tertimpa musibah, ia bersabar karena hal itu baik juga untuknya. (HR. Muslim).
Sungguh hebat beliau seorang ayah yang juga sebagai seorang mukmin mampu melewati semua penderitaan dan kepedihan dihatinya, disetiap tetesan air matanya adalah ladang peningkatan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah Air mata seorang ayah. Subhanallah.