Mau bicara apa.?
Sedang mulut sudah terkunci..
Ingin berlari kemana.?
Sedang kaki telah terjerat kawat berduri..
Akan mengadu pada siapa.?
Sedang yang lain sudah tak peduli...
Apa.?
Apa yang harus ku lakukan.?
What should I do.?
Jiwaku resaah,...
Hariku hancur..seakan remuk .! Tak meredam.!
Lihatlaah merekaa.! Seakan2 menertawai keterasinganku .!
Siapa yang kau takuti .? tiadakah?
Oh, Sirna sudaah...
mereka tak lagi mengenal Tuhan ..
bahkan tak sadar siapa dirinya..!
Kan Kurebut Kunci itu walaau nyawa taruhannya..
Kau ku putus jerat ini meski raga harus terlepas dari jiwa..
Kan ku buat mereka peduli walau dengan menangis darah.!
Aku
bersumpah .!
“ Demi Sang Penggenggem Jiwa-ku, Walau Matahari ditaruh di tangan kiri-ku, Bulan ditangan Kananku , Demi Allah, aku takkan keluar dan Meninggalkan Agama-Nya..
DEMI ALLAH .!!
“ Demi Sang Penggenggem Jiwa-ku, Walau Matahari ditaruh di tangan kiri-ku, Bulan ditangan Kananku , Demi Allah, aku takkan keluar dan Meninggalkan Agama-Nya..
DEMI ALLAH .!!